Cakrawala Kita

BERBAGI INFORMASI & INSPIRASI

Image

Peluncuran `The Merge` oleh Ethereum, yang menggantikan algoritma konsensus `proof-of-work` (PoW) dengan `proof-of-stake` (PoS), membawa peluang besar bagi Indonesia dalam memanfaatkan teknologi blockchain secara lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan pengurangan konsumsi energi hingga 99,9%, inovasi ini relevan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai target `net-zero emission` pada 2060. Teknologi blockchain berbasis PoS dapat menjadi solusi untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi di berbagai sektor, seperti administrasi publik, keuangan, dan logistik. Pemerintah, melalui lembaga seperti Bappebti dan kementerian terkait, dapat memanfaatkan efisiensi ini untuk menerapkan sistem berbasis blockchain yang lebih hemat energi dan rendah biaya.  

Di sektor ekonomi digital, yang diproyeksikan bernilai $130 miliar pada 2025, Ethereum yang lebih ramah lingkungan dan efisien dapat mendukung berbagai inovasi seperti *smart contracts*, sistem pembayaran lintas negara, hingga digitalisasi UMKM. Selain itu, peralihan ke PoS membuka peluang bagi pengembangan aset digital lokal, termasuk tokenisasi aset, Non-Fungible Tokens (NFT), dan aplikasi DeFi (Decentralized Finance). Namun, tantangan tetap ada, termasuk kurangnya regulasi yang mendukung, risiko sentralisasi kekuasaan pada pemegang aset besar, rendahnya literasi digital, dan infrastruktur digital yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia.  

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan langkah strategis, seperti peningkatan literasi digital melalui program edukasi untuk UMKM dan masyarakat umum, penyusunan regulasi khusus yang mendukung adopsi blockchain berbasis PoS, serta kolaborasi dengan komunitas blockchain lokal untuk mempercepat pengembangan aplikasi yang relevan. Selain itu, pemerintah dapat mengintegrasikan blockchain berbasis PoS dalam proyek nasional, seperti digitalisasi sistem pajak, distribusi bantuan sosial, atau pengelolaan logistik. Jika dimanfaatkan dengan baik, Ethereum pasca `The Merge` dapat menjadi komponen kunci dalam transformasi digital Indonesia, mendukung visi sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.